Jumat, 17 Februari 2017

SEJARAH REKAM MEDIS

SEJARAH REKAM MEDIS


Hasil gambar untuk sejarah rekam medis di indonesia

Rekam medis sebagai catatan dan ingatan tentang praktek kedokteran telah dikenal orang sejak zaman palaelolitikum 25.000 Sebelum Masehi yang ditemukan di gua batu Spayol. Di Zaman Babylon, pengobatan di Mesir, Yunani dan Roma menulis pengobatan dan pembedahan yang penting pada dinding-dinding gua, batang kayu dan bagan tabel yang dibuat dari tanah liat yang dibakar. Selanjutnya dengan berkembangnya Hieroglyph (tulisan mesir kuno) ditemukan catatan pengobatan pada dinding makam dan candi Mesir serta diatas papyrus (semacam gulungan kertas yang terbuat dari kulit). Salinan papyrus yang ditulis pada tahun 1600 SM yang ditemukan oleh Edwin Smith pada abad ke 19 di mesir masih tersimpan di New York Academy Of Medicine. Sedangkan di University Of Leipzig menyimpan papyrus ebers yang ditulis pada 1550 SM yang ditemukan diantara kaki mumi didekat Thebes pada tahun 1872.
Hippocrates yang lahir pada tahun 450 SM dikenal sebagai “ Bapak Ilmu Kedokteran “ memerintahkan kepada murid-muridnya Thesalu, Dracon dan Dexippus untuk mencatat dan memelihara semua penemuannya tentang penyakit pasien-pasiennya secara rinci. Francis adams pada tahun 1849 menerjemahkan catatan yang ditulis oleh HippocrateS, salah satunya adalah riwayat dan perjalanan penyakit istri Philinus setelah melahirkan sampai meninggal. Di Roma, 600 tahun sesudah Hippocrates, seorang dokter bernama Galen mencatat riwayat dan perjalanan penyakit pasien yang ditulis dalam bahasa latin. Selanjutnya oleh Ibnu Sina (980-1037), mengembangkan ilmu kedokteran tersebut berdasarkan catatan- catatan jaman Hippocrates.
Rumah sakit St Bartholomew London, Inggris, merupakan rumah sakit yang menyimpan rekam medis sejak dibuka pada tahun 1137. pada saat Raja Henry ke 8 (1509-1547) berkuasa, rumah sakit tersebut membuat peraturan tentang menjaga kerahasiaan dan kelengkapan isi rekam medis. Pada jaman ini perkembangaan ilmu kedokteran semakin pesat seiring dengan itu diikuti pula pencatatan kedalam rekam medis yang digunakan untuk pengelolaan pasien dan perkembangan ilmu. Inilah rumah sakit pertama yang mempunyai perpustakaan kedokteran yang kini catatan medis tersebut dapat disamakan dengan rekam medis.
Selanjutnya dengan mulai dikenalnya ilmu statistic pada abad 17-18 peranan data rekam medis menjadi sangat penting untuk meghitung angka kesakitan dan kematian di rumah sakit tertentu atau pada wilayah tertentu. Di Amerika, Rumah Sakit Penzylvania yang didirikan pada tahun 1752 menyimpan indeks pasien yang disimpan sampai sekarang. Sedangkan Rumah Sakit Massachusete, Boston, oleh pustakawan Grace Whiiting Meyers (1859-1957) mulai membuat catalog catatan-catatan rekam medis pasien dan menggunakan Terminology Medis (istilah-istilah kedokteran).
Kebutuhan tentang perlunya rekam medis diseluruh dunia pada awal abad 20 semakin berkembang dengan adanya akreditasi pelayanan kesehatan yang mendorong didirikannya asosiasi-asosiasi perekam medis di setiap Negara. Akreditasi pelayanan kesehatan dilakukan berdasarkan bukti-bukti tertulis proses pelayanan kesehatan dan administrasi untuk dinilai. Pencatatan data ke dalam rekam medis dan pengelolaannya diperlukan ilmu dan keahlian. Oleh karena itu para perekam medis mendirikan asosiasi-asosiasi (perhimpunan) perekam medis disetiap Negara di dunia ini. Misalnya di Amerika didirikan AHIMA (American health information management association) dan perhimpunan di dunia menyatu dalam IFHRO (international health record organization), sedangkan di Indonesia bernama PORMIKI (perhimpunan organisasi profesianal perekam medis dan informasi kesehatan indonesia).

Kamis, 09 Februari 2017

MAKNA SIMBOL ULAR DALAM DUNIA KESEHATAN

Makna Simbol Ular dalam Dunia Kesehatan

image
Pahamkah kalian akan simbol ular yang ada
 pada
semua lambang profesi dibidang dunia kesehatan?
Gambar berupa simbol ular yang melilit sebuah tongkat begitu familiar dengan dunia medis. Mulai dari kemasan obat, lambang semua profesi kesehatan, hingga keterangan-keterangan di rumah sakit.
Mendengar kata ular seringkali membuat orang takut membayangkan wujudnya, gigitannya hingga racunnya yang “berbahaya dan mematikan”.
Namun di masa lampau dijaman kuno, ular juga menjadikan perlambangan dari hal yang terkait dengan“pengobatan dan penyembuhan”.
Ular memiliki bisa yang sangat “mematikan” dan juga dapat “menyembuhkan”.
Sama halnya dengan semua profesi yang bergelut dalam bidang kesehatan baik sebagai tenaga medis maupun tenaga non-medis, yang dimana dalam mengemban kewajibannya seperti sebuah jembatan yang menghubungkan antara “kehidupan” (sembuh/selamat) dengan “kematian” (meninggal)-nya seorang pasien yang ditanganinya.
Simbol seekor ular yang melingkar pada sebuah tongkat yang kerap menjadi identitas dunia medis merujuk pada tongkat dewa Asclepius, seorang dewa mitologi Yunani kuno yang merupakan dewa pengobatan dan penyembuhan. Asclepius senantiasa membawa sebuah tongkat kayu yang dililit oleh seekor ular.
Inilah yang kemudian dijadikan inspirasi pembuatan logo dunia medis modern. Seringkali kita temui simbol ular yang melilit pada kayu dimodifikasi dalam bentuk ular yang melilit tongkat/pena/gelas cawan/mangkok yang diidentikan dengan jenis profesi yang ada dalam dunia kesehatan.
Hidup dan Mati semua ditangan Tuhan dan juga menjadi kehendak Tuhan ðŸ™‚

Selasa, 07 Februari 2017

Journal of Ahima

AHIMA JOURNAL
Information Asset Management 
           The volume of data information is out of control. Information, data, and metadata are being created faster than technologies to handle them can be created. More importantly, healthcare organizations must realize that not all information holds true value for the business. Protocols must be established to determine what is considered to be a valuable business asset to an organization. This will differ from organization to organization, depending on their business drivers.

Defining Information Asset Management
           Information asset management (IAM) is the healthcare organization’s information assets (including its data and metadata) that are a key area of focus for the information governance and EIM programs within an organization. It is the “what” of an organization’s EIM program in terms of oversight and management. Once a high-level valuation has occurred, the healthcare organization can then more effectively inventory and prioritize their information assets by identifying those types of information (regardless of form or location) which matter the most to the business units as well as the organization as a whole. Information Asset Management involves the identification and tracking of the most valuable information assets of an organization.

Gartner recognizes information as a separate asset because information:
1. Has both potential and realized value for improved business performance
2. Can be quantifiedShould be maximized for bottom-line results
3. Should be managed as an asset; information is considered an intangible asset which should
    be recognized and financially “booked” as such

What are the business advantages in using information as an asset?
          Organizations must manage information in the same way as other assets such as money, people, and property. We naturally take more care of what we value, it also leads to greater protection of those assets. When information becomes widely recognized as part of the life blood of the organization, the culture embraces both the need to democratize access to it and the importance of information quality and security.
Efficiency in process allows organizations to devote fewer resources and improves financial performance. IAM promotes transparency and promotes the idea of seeing information as an asset which needs to be made accessible and visible rather than locked down and secured. There is a balance in healthcare organizations for making information completely transparent and HIM professionals need to assist our organizations in finding a balance.

IAM also provides business insights. 
           Within the context of EIM, being able to discern what information is needed for critical planning and decision-making helps ensure success for organizations. IAM can be used to structure, manage and exploit information throughout its life cycle to reduce  risks,increase efficiencies, and achieve competitive advantages



SUMMARY JOURNAL

In the procedure of presenting data in terms of qualified health information standards informative information and in accordance with needs, to be started from the management of data / information. Due to the data maintained by a medical recorder contains health information from any client, which also contains the real value that is used as a business asset.

Each recorder healthcare organization in each country, there are some assumptions that have different business assets to any health information they manage, depends on human resources to intelligently manage it.

Information Asset Management (IAM) as the organization of health information assets. In the process of information management, the value of information as well as any other valuable asset. So information must be protected and guarded more carefully.

IAM not only provide insight in terms of the health information management business insight, but also in managing health information. In conclusion the data is valuable information as required to be kept confidential because its value is the same as other property assets, in terms of promotion of clinical legal business intelligence.



'